Search
Close this search box.

CDI Motor: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Komponen

cdi motor

Apa itu singkatan CDI? CDI motor atau yang lebih dikenal sebagai Capacitor Discharge Ignition merupakan komponen penting dalam sistem pengapian motor.

Fungsi CDI motor haruslah normal agar kendaraan bisa bekerja atau menyala.

Dalam hal ini, tiap pengendara motor haruslah paham sistem pengapian bekerja agar suatu saat jika terjadi kerusakan, Anda bisa langsung tahu bagaimana memperbaikinya.

Berikut ini penjelasan lengkap tentang CDI motor berkaitan dengan pengertian, fungsi, cara kerja, dan sistem pengapiannya.

 

Pengertian CDI Motor

Ringkasnya, CDI merupakan rangkaian sistem pengapian di mesin kendaraan bermotor. Baik itu mobil maupun motor.

Beberapa orang mungkin salah menyebutkan seperti cd i, cidiai, cdiy, cdy motor, dan sebagainya.

CDI adalah komponen vital dalam sistem pengapian motor. Dimana pembakaran sempurna akan tercipta jika percikan apa yang dihasilkan busi terintegrasi melalui CDI lebih dulu.

Arus listrik bertegangan tinggi akan dialirkan dan menciptakan induksi dalam sebuah ignition coil. Nah, fungsi komponen CDI adalah mengatur kapan waktunya percikan api dari busi bisa digunakan pada bahan bakar yang telah dipadatkan piston.

 

Apa Fungsi CDI Motor?

Fungsi CDI adalah mengatur waktu percikan api pada busi untuk melakukan proses pembakaran.

Fungsi CDI sangat besar bagi pengapian motor karena memengaruhi performanya. Pengapian yang diciptakan mampu membakar bahan bakar dengan baik, maka panas yang dihasilkan mesin akan membuat kinerja motor lebih maksimal.

Ini karena pembakaran yang terjadi akan menciptakan perubahan kimia menjadi panas yang diubah lagi jadi energi gerak di motor.

Sehingga kegunaan CDI bukan hanya menyalakan kendaraan saja, tetapi untuk menjaga gerak atau laju motor. Maka dari itu, penting untuk menggunakan CDI berkualitas agar kinerja motor maksimal.

 

Cara Kerja CDI Motor

Sistem kerja CDI motor terbagi jadi dua jenis, yaitu:

a. Versi Modern CDI

Dalam versi modern ini, CDI lebih awet karena tak ada komponen platina, tetapi lebih ke pulse igniter. Fungsinya yaitu mengirim sinyal PWM sesuai dengan waktu mesin digunakan.

b. Versi Sederhana CDI

Sementara versi sederhana lebih memanfaatkan platina. Dimana platina ini untuk mengalirkan arus pada kapasitor. CDI tak akan bekerja sebelum kontak motor diubah menjadi ON. Mulai dari sini, maka akan tercipta arus baterai CDI.

Arus tersebut akan melewati konverter dan meningkatkan tegangan baterai hingga 300 volt. Sampai sini, mesin belum menyala, maka sinyal akan dikirimkan ke PWM dari Pick up Coil.

Sinyal yang dikirim akan disesuaikan dengan RPM mesin dan muncul pulse tertentu yang dikirim ke SCR. Dari SCR ini nantinya arus kapasitor akan dialihkan. Saat rangkaian baterai terputus, maka kapasitor langsung tersambung ke Ignition Coil.

Otomatis akan timbul kemagnetan pada kumparan primer yang besar sehingga menciptakan induksi kumparan sekunder dan tegangan bisa jadi 7 kali lebih besar.

Output itulah yang jadi penyebab busi menciptakan percikan api agar pembakaran bahan bakar bisa tercipta dan mesin bisa menyala.

 

Sistem Pengapian CDI Motor

Apa itu pengapian motor? pengertian pengapian adalah proses pembakaran antara udara dan bahan bakar berupa bensin untuk menciptakan percikan api yang keluar dari busi.

CDI merupakan sistem pengapian yang menggunakan dua jenis sistem, yaitu:

a. Sistem CDI AC

Pada sistem CDI AC muatan listrik yang mengisi kapasitor berasal dari spul atau alternator mesin.

Pada sistem ini, tegangan utamanya berasal dari spul atau alternator mesin. Dimana alternator inilah yang menciptakan arus bolak balik AC yang nantinya dipakai pada CDI.

Sebelum listrik masuk ke kapasitor, terlebih dahulu harus melalui dioda agar bisa diubah menjadi satu arus atau DC.

b. Sistem CDI DC

Dalam sistem ini tak ada komponen rectifier sehingga sistem pengapiannya jadi lebih simpel. Arus listrik yang diperoleh tidak dari spul melainkan kiprok sehingga langsung searah.

Tak ada dioda yang dipakai untuk mengubah arus, sebab dari awalnya sudah seara. Jika diperhatikan, rangkaiannya sama, hanya sistemnya saja yang beda.

 

Macam Macam CDI

Pada dasarnya meski semua tipe CDI berbeda, tapi untuk fungsinya sama. Yaitu menyalurkan serta memutus aliran listrik pada motor.

a. CDI Racing Limiter

CDI ini termasuk tidak standar karena telah ditinggikan kurnya. Namun ia masih memiliki limiter yang menjaga mesin motor agar tetap berada di putaran dan membuat mesin lebih awet.

b. CDI Racing Unlimiter

Mirip dengan CDI Racing Limiter, hanya saja jenis satu ini tak dilengkapi limiter atau pembatas.

c. CDI Programmable

Jenis CDI Prorammable umumnya untuk motor racing. Dimana pemasangannya harus dilakukan dengan instalasi yang cukup rumit.

Apabila terjadi kesalahan pemasangan, maka bisa menimbulkan kerusakan pada mesin sepeda motor.

d. CDI Standart

Umumnya jenis CDI inilah yang banyak digunakan pada motor standar kebanyakan.

 

Komponenan Sistem Pengapian CDI Motor

Pada dasarnya, sistem pengapian CDI punya beberapa jenis prinsip kerja berbeda. Tetapi jika dilihat dari sisi komponennya, kurang lebih sama dengan pengapian yang biasa.

Berikut ini adalah beberapa komponen CDI AC maupun DC yang sering digunakan beserta fungsinya.

1. Baterai/Aki

Komponen ini berperan dalam menciptakan arus awal ketika kontak kendaraan diubah jadi ON. Nah, arus pertama ini akan dialirkan ke kapasitor.

2. Spul dan Rotor Magnet

Komponen ini berfungsi mengubah aliran putaran pada poros engkol mesin, arah putaran inilah yang diubah jadi AC.

Selanjutnya, listrik dijadikan tenaga dalam sistem pengapian CDI. Spul motor menjadi komponen yang bentunya semacam kumparan statis yang terletak di bagian dalam rotor magnet.

3. Kunci Kontak

Kunci kontak ialah saklar dalam sistem pengapian motor CDI yang berperan dalam menghidupkan maupun mematikan mesin kendaraan. Apabila kondisi kontaknya OFF, maka arus listrik tak bisa dialirkan ke CDI.

4. CDI Unit

CDI adalah komponen yang terintegrasi langsung dengan resistor, kapasitor, dan dioda. Dimana seluruh komponen tersebut berperan sebagai baterai ukuran kecil sehingga mampu menyimpan arus dan menyalurkannya dalam voltase besar.

Ada pula komponen SCR yang berfungsi mengatur aliran arus kapasitor yang tepat dengan pulse igniter.

5. Sekering

Sekering fungsinya sebagai pengaman apabila terjadi korsleting atau short to ground. Untuk sistem pengapian, sekering fuse berperan melindungi unit CDI agar tetap aman apabila terjadi arus listrik singkat.

6. Voltage Converter

Komponen ini bertujuan meningkatkan tegangan listrik dari komponen baterai. Cara kerjanya mirip trafo step up yang meningkatkan tegangan primer. Jadi tegangan yang awalnya 12 Volt diubah jadi 300 Volt.

7. Pulse Igniter

Komponen ini kadang juga disebut Pick Up Coil. Berfungsi mengirimkan trigger dalam bentuk sinyal PWM. Sinyal inilah yang nantinya menentukan kapan waktu untuk discharge kapasitor.

8. Ingnition Coil

Fungsinya adalah mengubah listrik yang tadinya 12 Volt jadi 20 Kv. Tujuannya agar terjadi percikan api pada busi. Prinsip kerjanya mirip seperti trafo step up yang digunakan untuk induksi elektromagnetik. Sampai sini sobat sudah tahu kan fungsi koil dan cdi pada motor.

9. Kabel Busi

Kabel busi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi yang berasal dari ignition coil. Kabel ini menggunakan bahan tembaga yang diameternya mencapai 5 mm dan dilengkapi dengan serabut tembaga.

Kawat untuk menyalurkan arus listrik, sedangkan serabutnya untuk melindungi jika terjadi penurunan tegangan.

10. Cop Busi

Cop busi adalah bagian ujung kabel busi. Fungsinya untuk menghubungkan busi dan kabelnya. Meski cop busi hanya sebagai penghubung, tetapi ia tak boleh dipasang sembarangan.

Jika kawat busi tak menempel sempurna di konduktor, maka tegangan yang dihasilkan pun lebih kecil.

11. Busi

Komponen busi menjadi muara dari arus dan menciptakan percikan api yang timbul dari adanya celah elektroda dan masa.

 

Penyebab CDI Motor Bermasalah

Umumnya penyebab CDI motor bermasalah adalah komponen-komponen pendukung lain yang awalnya bermasalah. Misalnya seperti aki, busi, spul, atau koilnya.

Pada dasarnya, kenapa CDI bisa rusak karena tegangan listrik yang tak stabil. Ini dipengaruhi oleh beberapa komponen seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Maka dari itu, apabila komponen seperti aki, busi, spull, atau koil sudah waktunya diganti. Sebaiknya gantilah secepatnya, sebab akan merusak komponen lain juga seperti CDI.

Dikarenakan pengaruh CDI pada motor sangat penting pada sistem kelistrikannya.

Dikarenakan peranan CDI sangat penting pada sistem kelistrikan motor. Maka amat penting untuk selalu merawatnya agar performa motor tetap stabil. Ketahui cara merawat aki motor dan kelistrikannya di artikel ini yuk 12 Cara Merawat Aki Motor Supaya Awet dan Perfoma Maksimal.

 

FAQ

Apa fungsi komponen voltage converter dalam sistem CDI?

Berfungsi menaikkan tegangan atau voltase listrik dari aki.

Apa kepanjangan dari cdi pada sistem pengapian di sepeda motor?

Kepanjangan CDI motor adalah Capacitor Discharge Ignition

Apa yang dimaksud dengan pulse igniter dalam sistem cdi?

Komponen yang berfungsi megirim sinyal ke CDI untuk waktu pengapian adalah Pulse Igniter.

Bagaimana cara kerja CDI dalam mempengaruhi performa mesin motor?

Fungsi cdi pada kendaraan bermotor adalah mengatur waktu percikan api di busi untuk melakukan proses pembakaran. Nah, pembakaran yang baik tentu saja akan menciptakan panas dan kinerja motor yang optimal.

Apa fungsi dari pulse igniter atau pick up coil dalam sistem pengapian cdi?

Fungsi cdi sepeda motor yaitu mengirim sinyal PWM dan menentukan timing pembakaran di busi.

Pada komponen cdi, yang berfungsi untuk menyimpan sementara arus ac dari alternator adalah?

CDI unit.

Sepeda motor sistem pengapian AC CDI menyala normal, tetapi ketika kunci kontak Off mesin masih tetap menyala, apakah penyebabnya?

Kejadian ini timbul karena kondisi ruang bakar dan piston telah menumpuk kerak yang tebal. Kerak ini jadi jelaga yang membakar kompresi campuran BBM sehingga mesin terus menyala. Untuk mematikannya, bisa dengan 3 cara. Yaitu melepas busi, menutup karburator, atau selang bensinnya ditekuk.

CDI panas apakah normal?

Penyebab CDI panas biasanya timbul ketika kelistrikan di motor tidak stabil atau mengalami korsleting.

Ukuran kapasitor CDI racing?

Ukurannya sekitar 474nf 1000volt dan 240nf 1000volt.

Penyebab CDI Beat karbu panas?

Biasanya disebabkan karena ada bagian komponen yang konslet. Jika mengalami hal ini, bisa langsung dibawa ke bengkel terdekat.